Minggu, 20 Mei 2012

Pendidikan Seks Untuk Anak Usia 6-13 tahun (Usia Mumaiyiz- Pra Akhil Baligh)

Apa yang harus diberikan pada anak-anak tentang pendidikan seks? Ada beberapa poin yang dapat menjadi pertimbangan sebelum kita mulai memberikan pendidikan tentangs seks pada anak anak antara lain:
  • Ilmu tentang seks telah dijelaskan dalam Islam dengan sejelas jelasnya dan dengan bahasa yang halus dari Rasulullah SAW.
  • Ilmu tentang seks secara detail banyak diberikan oleh Rasulullah pada para Sahabat yang telah cukup umur. Beberapa di antaranya diberikan untuk menjawab pertanyaan dari sahabat seputar peristiwa yang dialami dalam rumah tangganya.
  • Anak-anak di zaman Rasulullah hidup dalam suasana damai karena berada di dekat Rasulullah SAW, mereka juga memiliki banyak kegiatan seperti permainan, olahraga atau latihan perang.
  • Ilmu dalam Islam ditekankan pada segi pemahaman lalu pengamalan dan penghayatan sehingga harus diberikan dalam konteks waktu yang tepat.
Berdasar pertimbangan di atas saya membagi materi pendidikan seks pada anak pada 2 fase yaitu fase sebelum menikah dan fase persiapan serta sesudah menikah. Fase sebelum menikah bisa disesuaikan lagi dengan umur anak-anak apakah sudah mumaiyiz, mendekati aqil baligh, sudah aqil baligh.

Uraian di bawah ini adalah pendidikan Islam yang sebaiknya diberikan pada anak anak usia mumayyiz (6-8 tahun)sampai pra akhil baligh (9 -13 tahun).

Dalam Islam pendidikan tentang sesuatu sangat berhubungan dengan pendidikan sesuatu lainnya dan semua pendidikan selalu dihubungan dengan tauhid. Oleh sebab itu prioritas pertama dalam menjelaskan pendidikan seks islam adalah Pendidikan tentang Tauhid, terutama tentang keberadaan Allah yang selalu mengawasi kita di mana saja dan kapan saja.

Pendidikan seks islam juga berhubungan denagn pendidikan tentang berkeluarga, tentu saja, dalam Islam, seks diatur dalam syariat dan berada dalam salah satu cita cita membina keluarga Islam yang tangguh. Jadi seks berhubungan dengan tanggung jawab dan masing masing peran laki laki dan perempuan dalam berkeluarga.

Dari topik pendidikan seks sendiri yang perlu ditekankan pada anak adalah seks yang melanggar syariat Allah akan menerima hukuman baik di dunia (mendapat keturunan yang sulit untuk dididik, pelaku seks haram juga akan sulit untuk dididik menuju Allah, mendapat kecaman dari berbagai pihak dan kesulitan lain karena belum memiliki ilmu dan kemampuan utnuk berkeluarga) apalagi di akhirat. Banyak cerita yang dapat menjadi tauladan pada anak tentang pendidikan seks seperti cerita Nabi Yusuf atau cerita di zaman tabiut-tabiin yang awalnya diberi ujian yang berat oleh Allah, tapi karena takut dengan Allah tidak melakukan perbuatan seks haram.

Pendidikan seks juga secara tidak langsung dikenalkan ketika kita mengajarkan cara hidup sehari-hari kepada anak-anak seperti:

  • cara berpakaian, 
  • adab mengetuk kamar orang tua, 
  • konsep muhrim dan non muhrim 
  • syariat bergaul dengan muhrim dan bukan muhrim, 
  • dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar