Sebenarnya tulisan ini tidak terlalu penting….kawan kawan saya ketika sekolah
dulu ada 2 orang yang sekarang sudah meraih gelar doktor dan sepertinya selama
proses pendidikan mereka baik baik saja denagn suaminya yang terakhir saya
ketahui masih berpendidikan S1 dan tidak ada tendensi untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi….(semoga sekarang pun mereka tetap
berbahagia dan tambah berbahagia denagn apa yang Allah rizkikan pada
keluarganya), sepupu saya juga S2 dan suaminya S1, tapi mereka nampak baik baik
saja….tapi nampaknya ada juga ya anggapan bahwa sulit untuk mempertahankan rumah
tangga jika jenjang pendidikan istri lebih tinggi dari suaminya….
Apa yang saya kemukakan berikutnya hanya untuk mengingatkan kembali
sebenarnya bagaimana duduk perkara masalah ini di dalam Islam ( boleh gak sih si
istri lebih tinggi pendidikannya dibandingkan suaminya) dan kira kira
kemungkinan apa saja yang menyebabkan masalah ini tidak bisa
diselesaikan….(kenyataannya setelah sang istri S3 jadi berpisah…atau rengggang
hubungan dengan suami yang S1)….
Jawabannya dalam Islam tentu saja boleh dan boleeeh sekali jika istri lebih
tinggi pendidikannya…kan Rasul sudah contohkan dengan Siti Khadijah, beliau
sangat terpandang kedudukannya, pandai dan kaya…..siapa yangn tidak senang jika
istri adalah seseorang yang cerdas, gigih (kalau tidak gigih dalam belajar gak
mungkin sampai S3 kan sekolahnya…), dan memiliki segudang potensi….seharusnya
sang suami bangga memiliki istri yang pandai…..apalagi yang dapat membantu
menegakkan Islam di dalam dan di luar rumah tangganya…..
Dalam Islam memang ada istilah se kufu, atau setara, tapi maksud sekufu di
sini dilihat dari ketaqwaan, bukan dari kepandaian kekayaan atau sesuatu yang
lahiriah…sebaiknya sekufu (tapi tidak diharamkan juga yang tidak sekufu koq…)
maksudnya taraf keimanannya hampir sama… kalau pun tidak sebenarnya doa seorang
istri atau suami yang soleh juga ok untuk menaikkan tingkat keimanan
pasangannya… hanya mereka harus bekerja sedikit lebih keras….
Tapi dalam Islam spesifikasi yang dibutuhkan dalam berkeluarga adalah yang
laki laki mampu menjadi pemimpin rumah tangga dan yang wanita menjadi
mentrinya….terlepas dari siapa pun istrinya, laki laki harus dapat memimpinnya
denagn baik, memanfaatkan segudang potensinya utnuk menyelamatkannya di dunia
dan akhirat, sementara wanita sebaiknya mampu menempatkan dirinya, menjadi tim
sukses suami utnuk menegakkan islam dalam keluarga dan masyarakat…kalau sudah
kompak begini Insya Allah terlihat keren di dalam dan keren di luar….