Sabtu, 15 Desember 2012

10 Poin Yang menunjukkan Nabi Pemimpin Sejati

  1. Nabi Muhammad meletakkan Tuhan sebagai Raja dari segala Raja....
    Tidak ada satu keputusan atau kejadian apapun yang dibuat oleh Rasulullah tanpa menunggu petunjuk dan wahyu dari Tuhan.
  2. Nabi tidak pernah mendahulukan kepentingan dirinya atau keluarganya sendiri, juga tidak pernah memaksakan pendapatnya sendiri.
  3. Nabi Muhammad mampu mendidik anak anak dan istri istrinya untuk patuh kepada Tuhan dan memperjuangkan Islam.... Sebagai seorang pemimpin, Nabi Muhammad tentu sangat sibuk dengan urusan pemerintahan....memperjuangkan Islam adalah suatu pekerjaan yang tidak ada putusnya, tapi dalam keadaan seperti itu, Nabi masih mampu mendidik seluruh anak anaknya dan istri istrinya memenuhi seluruh kebutuhannya baik secara lahir dan batin dan selalu mendoakannya.....contoh: kisah sayidatina Fatimah yang ditunjukkan mukjizat batu penggiling roti menggiling sendiri denagn izin Allah, kisah Zainab yang menggadaikan kalungnya utnuk membebaskan tawanan,kisah Siti Aisyah yang berlari lari dengan Baginda Rasulullah, dan masih banyak lagi.
  4. Nabi Muhammad mendidik anak anak dan istrinya secara sederhana dari segi lahiriah, tapi mewah secara rohaniahnya.....kita tidak akan melihat anak anak Rasulullah bahkan cucu dan sebagian besar keturunan Rasulullah berfoya foya dengan kekayaan, yang kita lihat dari keluarganya adalah kesederhanaan, bahkan cenderung pada kemiskinan karena tidak pernah makan dengan kenyang, tapi kemiskinan tidak disertai denagn kesedihan, malah dihias dengan kedermawanan, dan ketaatan kepada Tuhan. Hidup menjadi anak dan keluarga Rasulullah bukan hidup yang senang secara lahiriah, bayangkan Siti Fatimah membawa periuk air sendiri, menggiling makanan sendiri tanpa pembantu. Tapi hebatnya tidak ada rasa susah dan sedih bahkan pemberontakan dari anak anak dan istrinya, yang ada adalah ketaatan, ibadah yang banyak di pagi dan malam hari, dan kerinduan untuk selalu bersama dangan Allah dan Rasulnya.
  5. Keluarga dan Sahabat Rasulullah selalu mendapatkan banyak perhatian dari Rasulullah, baik dirinya dan keluarganya. Masalah keluarga diberikan jalan keluarnya oleh Rasulullah, kebutuhan makan minumnya dicukupkan, bahkan sampai Rasulullah tidak pernah makan sendirian di mana pun dan Rasulullah selalu makan pada urutan paling akhir. Dalam menyampaikan wahyu, Rasulullah tidak pernah menyembunyikan atau membatasi jumlah wahyu yang disampaikan.
  6. Orang orang terlantar seperi anak anak yatim, fakir miskin, dan wanita selalu dibela dan mendapatkan kasih sayang dari Rasulullah.
  7. Rasulullah tidak membeda bedakan perlakuan ada seluruh sahabatnya, yang kaya miskin pandai, sederhana dan memiliki kedudukan tinggi semua mendapatkan didikan dan wahyu dari Rasul. Dan Rasulullah pandai memperlakukan setiap orang sesuai denagn tempatnya dan memenuhi kebutuhan mereka sesuai denagn kebutuhannya.... contohnya kisah kaum Anshor dan Muhajirin ketika mendapatkan ghanimah, atau ghanimah yang diberikan oleh Rasulullah pada orang yang baru masuk islam termasuk Abu Sufyan....
  8.  Rasulullah memperlakukan musuh musuhnya denagn penuh kasih sayang deangn harapan suatu saat mereka akan mendapatkan hidayah dan masuk Islam, jika tidak mereka yang mendapatkan hidayah, semoga anak cucunya yang akan mendapatkan Islam... seperti kisah Nabi ketika diserbu di Taif.
  9. Nabi juga memperlakukan musuh musuh yang mengganggu pergerakan Islam denagn sangat tegas sehingga Islam naik wibawanya.
  10. Bahkan samapi menjelang akhir hayatnya Nabi masih memikirkan ummatnya dan keturunan keturunannya.....



Senin, 03 Desember 2012

Allah Maha Mengetahui Apa Yang Ada Dalam Hati

Banyak ayat ayat dalam Alquran yang menerangkan tentang betapa Allah maha mengetahui apa yang ada di dalam hati kita.... bahkan jika kita tidak tahu apa perasaan kita, Allah mengetahuinya, dan Dia mengetahui bukan saja apa yang kita rasakan pada saat ini tapi juga apa yang akan kita rasakan di masa mendatang.....

Masalah perasaan tidak dapat dijelaskan denagn ilmu fiqih, ia begitu halus, tapi ia ada dan berpengaruh pada kehidupan kita,pada apa yang kita perbuat bahkan pada amal ibadah kita...Tapi kita memiliki satu keterbatasan dalam masalah rasa, kita tidak mampu untuk melihat rasa dalam hati seseorang, bahkan terkadang tidak sadar apa yang kita rasakan dalam hati kita. Dengan keterbatasan ini kita mendapatkan kemudahan kemudahan dari Allah seperti: untuk mengambil keputusan atau menilai sesuatu kita tidak perlu sampai ke masalah rasa karena kita tidak mampu mengetauhinya.Apa apa yang terlihat, terdengar secara nyata itu saja dapat menjadi hujjah bagi kita untuk melakukan sesuatu. Dari situ lahirlah ilmu fiqih.

Ketika kita menetapkan hukum pada sesuatu atau perlu mengambil keputusan atas situasi yang ada, ilmu fiqih saja cukup. Contohnya: ketika kita melihat air dalam ember yang berasal dari keran air, jika dalam ember tersebut tidak ada kotoran atau najis lainnya, itu sudah menjadi hujjah yang cukup bagi kita untuk mengambil wudhu dari air tersebut... kita tidak akan mampu mengetahui secara persis apakah riwayat air itu sebelumnya kecuali kita betul betul melihat bukti yang jelas tentang suci atau najisnya air tersebut.Atau ketika kita melihat ada maling ayam, kita melihat ayam yang dicuri itu berada di tangannya dan ada saksi yang melihatnya mengambil ayam, kita dapat mengambil kesimpulan kalau memang dia mencuri ayam...itulah hukum fiqih... Selama ini hukum fiqih telah mampu menjadi alat penegak hukum bagi para qadhi sejak zaman Rasulullah.

Tapi apakah sama penilaian kita dengan penilaian Tuhan?? tentu tidak....tidak akan sama penilaian seorang hamba denagn penilaian Penciptanya....Hal ini disampaikan dalam hadits Rasul di :

http://pribaditaat.blogspot.com/2011/09/tujuh-langit-tujuh-malaikat-penjaga-dan_22.html

Dimana Allah berfirman, 'Kalian adalah malaikat Hafadzah yang menjaga amal-amal hamba-Ku, dan Aku adalah Sang Pengawas, yang memiliki kemampuan dalam mengamati apa-apa yang ada di dalam jiwanya. Sesungguhnya dengan amalannya itu, sebenarnya dia tidak menginginkan Aku. Dia menginginkan selain Aku...! Dia tidak mengikhlaskan amalannya bagi-Ku. Dan Aku Maha Mengetahui terhadap apa yang dia inginkan dari amalannya tersebut. Laknatku bagi dia yang telah menipu makhluk lainnya dan kalian semua, namun Aku sama sekali tidak tertipu olehnya. Dan Aku adalah Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib, Yang memunculkan apa-apa yang tersimpan di dalam kalbu-kalbu. Tidak ada satu pun di hadapan-Ku yang tersembunyi, dan tidak ada yang samar di hadapan-Ku terhadap segala yang tersamar..... Pengetahuan-Ku terhadap apa-apa yang telah terjadi sama dengan pengetahuan-Ku terhadap apa-apa yang belum terjadi. Pengetahuan-Ku terhadap apa-apa yang telah berlalu sama dengan pengetahuan-Ku terhadap yang akan datang. Dan pengetahuan-Ku terhadap segala sesuatu yang awal sebagaimana pengetahuan-Ku terhadap segala yang akhir. Aku lebih mengetahui sesuatu yang rahasia dan tersembunyi. Bagaimana mungkin hamba-Ku menipu-Ku dengan ilmunya. Sesungguhnya dia hanyalah menipu para makhluk yang tidak memiliki pengetahuan, dan Aku Maha Mengetahui segala yang ghaib. Baginya laknat-Ku....!!

Dari hadits tersebut Allah menunjukkan bahwa Ia Maha Mengetahui. Dan Ia menegaskan jangan coba coba untuk menipuNya... Ia mengetahui segalanya baik secara lahir dan batinnya. Kemanapun kita pergi bersembunyi, bagaimanapun kita mengingkari hati kita, Ia Tahu dan tidak ada tempat bagi kita untuk bersembunyi, dan segalanya akan ditunjukkanNya di hari perhitungan kelak. Itu sebabnya apa pun yang kita lakukan dalam kehidupan kita baik yang bersifat wajib sunnat dan mubah perlu dilakukan sebaik baiknya, tidak hanya dari segi lahirnya saja tapi juga dari segi batinnya karena Allah Maha Mengetahui secara lahir dan batin. Mari kita luruskan kembali niat kita dan perasaan kita dalam melakukan ibadah, hanya semata mata untuk mencari keredhoan Allah.

Mungkin itulah sebabnya ilmu dalam Islam tidak hanya fiqih, tapi juga Tauhid dan Tasawuf....kalau kita sudah menghindari dosa atau tidak berbuat dosa, jangan berbangga.....karena apa yang ada di hati, Tuhan lah yang Maha Mengetahui.....kalau kita sudah beramal, jangan dulu berbangga atau menganggap apa yang menjadi tugas kita sudah selesai atau bahkan merasa layak untuk mendapatkan pahala, karena Tuhan Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati.

Mari kita ambil perumpamaan pada diri kita. Misalnya, kita mendapat hadiah dari seseorang... secara lahiriah, sudah sepatutnya kita senang mendapat hadiah.... tapi apakah kita tetap merasa senang jika sebenarnya orang yang memberikan hadiah kepada kita itu memberikannya secara terpaksa bahkan memberikannya denagn rasa tidak suka atau dia memberikan hadiah dengan harapan akan mendapatkan balasan......tentu saja kegembiraan kita menjadi berkurang.....


Kita harus memiliki rasa hati yang tepat dalam beribadah agar mendapatkan keselamatan di akhirat kelak.....Agar mendapat hati yang selamat, mendapatkan hati yang bersih dan dicintai oleh Allah, hati kita perlu dididik



Sabtu, 01 Desember 2012

Pendidikan Seks Anak, Pakai Cara Yang Mana

Sudah banyak yang mencoba membuat teori tentang bagaimana cara mengenalkan pendidikan seks pada anak dengan berbagai pendekatan.Silahkan searh di Google dengan kata kunci pndidikan seks anak, pasti anda dapat menemukannya.  Yang perlu dicermati dalam semua tulisan tersebut, banyak tulisan yang bersifat teoritis dan memakai metoda tertentu tanpa ada jaminan apakah jika kita menggunakan metoda tersebut akan berhasil.... jadi seperti obat, silahkan coba sendiri, kalau keracunan, itu di luar tanggung jawab kami.....
Sementara jika penanganan tentang masalah ini tidak tepat, kita akan salah mendidik anak dan akibatnya akan ditanggung oleh anak seumur hidupnya........(Maafkan bila tulisan ini terkesan kasar atau bahkan seperti menakut nakuti... tidak ain tidak bukan ini adalah ungkapan rasa cemas saya pribadi terhadap penanganan anak anak saya sendiri, anak anak kawan kawan saya dan anak anak yang ada di dunia secara umum).
Ada beberapa hal yang dapat menjadi bahan fikiran sebelum kita mulai memutuskan untuk memilih metoda yang mana dalam mengenalkan pendidikan seks pada anak antara lain:

  • Perlu dicermati lagi metoda pengenalan seks tersebut dicetuskan pada tahun berapa, jika sudah lama, coba periksa kembali apakah sudah ada yang mencobanya dianggap berhasil.... metoda keterbukaan seks sejak tahun 90an sudah dikenalkan, tapi sampai saat ini apakah ada tanda tanda metoda tersebut memberi keberhasilan? sementara angka hubungan di luar nikah setiap tahun semakin meningkat.....
  • Di lain pihak, metoda kolot dan konvensional yang dianggap tabu dan kolot, sebenarnya sudah memberikan bukti karena pada masa itu angka hubungan di luar nikah tidak sebesar sekarang juga angka perceraian.....tapi sekali lagi di saman ini metoda konvensional belum tentu terbukti berhasil karena situasinya yang berbeda (arus informasi sangat deras di zaman ini).
  • Metoda pendidikan seks tidak lepas dari pendidikan anak lainnya bahkan terkait denagn cara hidup sehingga jika ingin menerapkan pendidikan seks yang berhasil tidak bisa hanya fokus pada pendidikan seks saja tapi pada pendidikan anak secara umum.
  • Jika dilihat dari sejarah, satu satunya pendidikan seks yang berhasil secara normatif adalah pendidikan seks cara Islam y ang diterapkan sejak zaman Rasulullah sampai tabit tabiin... pada masa itu bukan berarti tidak ada yang bercerai atau berzina, tapi jika ada masalah seperti itu langsung diselesaikan secara bijak oleh para alim ulama.... sementara orang yang berbuat dosa pun tidak mengingkari kesalahannya karena merasa lebih baik dihukum di dunia daripada menagnggung dosa di akhirat....